Lebih Sehat Dengan Slow Food
LEBIH SEHAT DENGAN SLOW FOOD
Sekarang saatnya Anda beralih kepada makanan sehat ala slow food.
Gaya hidup perkotaan yang serba cepat ‘memaksa’ banyak orang mengonsumsi makanan cepat saji alias fast food. Tinggal digoreng atau diseduh, makanan siap santap dalam hitungan menit. Bahan yang digunakan, proses pembuatan, dan kandungan gizinya tak lagi diperhatikan orang.
Padahal fast food disinyalir mengandung nutrisi rendah karena terbuat dari bahan makanan yang kurang berkualitas dan proses pengolahan makanan yang dianggap kurang layak. Cara makan yang tergesa-gesa pun lambat laun menimbulkan penyakit berbahaya. Kini, saatnya Anda beralih ke slow food.
Slow food dicetuskan oleh pria asal Italia, Carlo Petrini pada tahun 1986. Dia prihatin dengan maraknya fast food. Slow food merupakan konsep menikmati makanan sesuai ritme alami yang tenang dan tidak terburu-buru. Lebih lanjut,slow food juga menerapkan prinsip memasak yang relaks dan penggunaan bahan makanan yang segar dan alami.
Nah, tertarik mencoba slow food? Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
1. Gunakan bahan makanan segar/organik
Pilihlah bahan makanan yang alami. Semakin segar bahan yang digunakan, semakin baik. Gunakan buah atau sayur yang baru dipanen atau belum lama dipanen agar kandungan nutrisinya masih terjaga. Anda bisa mendapatkannya langsung dari petani atau pedagang pasar tradisional yang merupakan titik rantai distribusi terpendek. Upayakan pula memakai bahan makanan yang bebas dari pestisida, seperti makanan organik.
2. Jauhkan bumbu instan
Menggunakan penyedap rasa dalam kemasan yang mengandung MSG (monosodium gultamate) memang praktis. Namun penggunaan yang berlebihan dapat membebani organ pencernaan dan memicu penyakit berbahaya. Supaya lebih sehat, gunakan bumbu yang terbuat dari bahan alami, seperti bawang merah, bawang putih, lada, jahe, ketumbar, serta jenis rempah lainnya.
3. Makanlah dengan relaks
Ubah kebiasaan makan cepat. Perlambat cara makan Anda dan ciptakan suasana makan yang lebih relaks. Semakin lama mengunyah makanan, produksi saliva (air liur) semakin banyak. Enzim alpha amilase dan lingual lipase yang terdapat dalam saliva berperan memecah partikel makanan lebih maksimal sehingga makanan mudah dicerna.
Selamat mencoba!
0 komentar:
Posting Komentar